Senin, 02 Februari 2009

ADA APA DENGAN BAHASA LATIN ?

Bahasa Latin adalah sebuah bahasa Italik yang berasal dari Latium, sebuah daerah di Italia sekeliling kota Roma. Bahasa ini menjadi penting karena munculnya Kekaisaran Romawi di mana bahasa Latin adalah bahasa resminya. Pada puncak kejayaan kerajaan ini, bahasa Latin dituturkan dari pulau Britania di barat laut sampai Palestina di ujung tenggara.

Setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi, sekitar akhir abad ke-5, bahasa Latin tidak ikut runtuh tetapi malah justru berkembang. Bahasa ini dipakai sebagai bahasa lingua franca, bahasa liturgis gereja dan bahasa ilmu pengetahuan, bahkan juga di daerah-daerah yang tidak pernah ditaklukkan Roma.


Bahasa Latin marupakan bahasa yang sebenarnya sudah sangat akrab dengan kita. Sejak di bangku sekolah menengah (SMP atau SMA), bahkan sejak kecil, kita sudah dikenalkan dengan berbagai istilah dan ungkapan yang berasal dari atau dalam bahasa Latin, dalam bahasa Latin disebut : PROVERBIA IN LATINO. Sebagai contoh, ungkapan ora et labora, homo homini lupus, mens sana in corpore sano, veni vidi vici, quo vadis, pro forma, ante meridiem, post meridiem, ante mortem, post mortem, persona non grata, ad hoc, anno domini (A.D.), ad interim, alma mater, dies natalis, cogito ergo sum, cum laude, summa cum laude, ex officio, idem, in absentia, per capita, primus inter pares, versus, vox populi vox dei, bonus, bella, casa blanca, magna carta, dan sebagainya. dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, nama-nama tumbuhan, hewan, juga organ-organ tubuh manusia dan hewan diberikan dalam bahasa Latin.

Ungkapan (proverbium)"ora et labora" diartikan dengan “bekerjalah dan berdoalah”.
Ungkapan Caius Julius Caesar, Kaisar Romawi, "veni, vidi, vici", artinya “saya telah datang, saya telah melihat, dan saya telah menang”
Ini sebenarnya ungkapan yang menggambarkan keperkasaan dan kesombongan Julius Cesar, bahwa ketika berperang melawan raja Pontus, sekitar tahun 47 SM, dia tidak perlu bersusah-payah dalam mengalahkan musuh. Tetapi, cukup hanya datang dan melihat-lihat saja, musuh sudah lari terbirit-birit, ketakutan, sehingga dia menang tanpa berperang. Dalam pertandingan olah raga, ungkapan ini biasanya digunakan untuk memberi semangat kepada tim yang bertanding.

Bagi para pelajar dan mahasiswa terutama bidang kedokteran dan biologi, kata-kata Latin sudah sangat akrab. Umumnya nama-nama tumbuhan, hewan maupun organ-organ tubuh diikuti dengan namanya secara ilmiah dalam bahasa Latin. Misalnya, padi = "oryza sativa", pembuahan dalam tubuh = pembuahan "in vivo".
Dalam ilmu hukum, sosial, politik dan pemerintahan, istilah-istilahnya sangat banyak menggunakan bahasa Latin sebagai bahasa ilmiah dan populernya, seperti istilah “pro-justisia” yang sebenarnya “pro-iustitia”, ius-soli, ius sanguinis, pax-americana, res publica, pro forma, novum, in absentia, salus populi suprema lex, vox populi vox dei, dan sebagainya.

Bahasa Latin sampai saat ini masih digunakan di lingkungan Vatican. Maka, dalam bidang teologi Kristen, penguasaan bahasa Latin menjadi satu keharusan. Istilah-istilah Latin sudah sangat akrab di telinga banyak orang, seperti frater, pater, pastor, ecclesia, pacem in terris, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, ada baiknya, sedikit banyak mengenal dasar-dasar bahasa Latin, untuk menambah wawasan, atau mungkin untuk mendalami lebih jauh berbagai bidang ilmu pengetahuan. Peminat studi Islam, misalnya, ada baiknya menguasai bahasa Latin, sebab dengan itu, akan dapat membaca karya-karya ilmuwan Barat yang di Zaman Pertengahan ditulis dalam bahasa Latin. Pada tahun 1143, untuk pertama kalinya, orang Barat mengenal al-Quran melalui terjemahan Bahasa Latin yang diterjemahkan oleh Robert of Ketton.

Pada abad ke-13, Ricoldo da Montecroce juga menerjemahkan al-Quran dalam bahasa Latin, yang ia beri judul “Confutatio Alcorani”. Karya ini kemudian diterjemahkan oleh tokoh Kristen Protestan Martin Luther ke Bahasa Jerman. Pada abad ke-15 juga muncul terjemahan al-Quran oleh John of Segia (m. 1458), yang mengoreksi karya Ketton. Begitu juga bidang sains Islam, perlu dilengkapi dengan pengetahuan bahasa Latin, sebab di Zaman Pertengahan, para ilmuwan Barat banyak menerjemahkan karya-karya ilmuwan Muslim dari bahasa Arab ke bahasa Latin. Bidang teologi Kristen sulit dipisahkan dari bahasa Latin, karena dokumen-dokumen resmi Vatikan ditulis dalam bahasa Latin.

Di era globalisasi saat ini, dunia pemikiran keagamaan saling berkelindan satu sama lain. Kaum Muslim, Kristen, dan agama-agama lain, sulit menghindarkan diri dari pengaruh pemikiran-pemikiran keagamaan yang berkembang di dunia Barat. Karena itu, bagi peminat sejarah dan perkembangan pemikiran keagamaan, akan lebih bermanfaat jika bisa memahami bahasa Latin.

C.W. Valentine, dalam buku “LATIN: Its Place and Value in Education” (London: University of London, 1935), mencatat bahwa Bahasa Latin menjadi dasar penting untuk mempelajari bahasa-bahasa asing lain, yang berbasis bahasa Latin (Romance languages), seperti bahasa Perancis, Italia, atau Spanyol. Bahasa Latin juga menjadi fondasi penting dalam perkembangan bahasa Inggris. Edwin Lee Johnson dalam bukunya, Latin Words of Common English, (London: D.C. Heath and Company, 1931), menjelaskan dengan terperinci sejarah dan pengaruh bahasa Latin terhadap bahasa Inggris. Oleh sebab itu, para peminat sastra Inggris, akan sangat baik jika memahami dasar-dasar bahasa Latin, sebab dapat mengetahui asal-muasal dan perkembangan makna suatu kata dengan tepat.

Tidak ada komentar: